Saat berkarir di multinational company, sebagai salah satu bagian dari pekerjaan, setiap saat berkunjung ke mall untuk survey sekaligus lunch. Saya menjumpai hampir setiap bulan muncul brand kosmetik baru. Terpajang di convenience store seperti Watson, Guardian. Bahkan ada yang membuat store sendiri, sedangkan yang lain dalam bentuk booth di area-area strategis. Sayangnya bukan brand lokal. Bukan berarti anti-import, namun semaraknya brand-brand ini menjadikan area semakin kompetitif, semakin banyak inovasi dan ide-ide baru yang dapat menginspirasi para pelaku industri kosmetik untuk selalu membuat sesuatu yang semakin baik dan memanjakan konsumen.
Potensi Indonesia yang begitu besar, menjadikan Indonesia sebagai negara super-penting untuk mengembangkan bisnis brandnya, bahkan sebagai negara kontributor utama.
Semangat beauty entrepreneurs di Indonesia untuk membuat brand kosmetik sendiri sangat membanggakan. Kita semakin optimis brand kosmetik lokal semakin banyak di Indonesia. Di media online, banyak sekali bermunculan. Namun sayangnya sebagian besar tidak bertahan lama. Mereka hanya fokus pada “ingin membuat produk” , dengan target konsumen yang terlalu general, tanpa memperhatikan bagaimana membangun brandnya agar terlihat beda. Sehingga konsumen tidak memiliki alasan mengapa lebih memilih produk mereka dibanding dengan yang lain?
Maka saya dedikasikan diri untuk membantu beauty entrepreneurs untuk membangun brand mulai dari awal, step-by-step hingga pada pengembangannya nanti. Karena Brand adalah investasi yang bernilai tinggi di kemudian hari bagi pemiliknya.