Mengenal Radio Frequency, Laser, dan Ultrasound untuk Meremajakan Kulit

Dunia teknologi di bidang kecantikan berkembang sangat cepat, khususnya teknologi yang bertujuan untuk meremajakan kulit. Seiring bertambahnya usia, produksi kolagen mulai melambat, kemudian jumlahnya menurun 1-2 % tiap tahunnya. Akibatnya kulit mulai berkerut, kusam, kekenyalan berkurang serta berkurangnya volume kulit. Namun tidak perlu kuatir, kondisi kulit aging ini dapat diatasi dengan treatment yang menggunakan teknologi radio frequency, laser dan ultrasound.

Sebenarnya, treatment peremajaan kulit yang memberikan hasil permanen adalah bedah plastik. Namun jika Anda termasuk orang yang takut melakukan cara tersebut, artikel ini tepat untuk Anda. Radio frequency, laser dan ultrasound adalah prosedur non-operasi yang efektif untuk meremajakan kulit. Sebelum memutuskan treatment mana yang akan dipilih, ada baiknya kenali dulu yuk prinsip dasar teknologi peremajaan kulit dengan radio frequency, laser dan ultrasound.  

 

Radio frequency vs Laser vs Ultrasound

Radio frequency, laser dan ultrasound memiliki satu kesamaan yaitu dengan per-luka-an kulit yang terkontrol. Perlukaan pada kulit ini merupakan sebuah proses pemulihan yang diperlukan untuk merangsang pembentukan kolagan baru dan regenerasi sel. Lalu bagaimana perbedaannya?

 

Radio frequency

Radio frequency pada estetik adalah prosedur perawatan yang menggunakan gelombang elektromagnetik yang menghasilkan panas untuk menstimulasi produksi kolagen dan elastin dengan tujuan mengurangi keriput, mencerahkan dan mengencangkan kulit.

Lapisan kulit yang menjadi target dari radio frequency ini dapat diatur sesuai dengan indikasi atau hasil yang diinginkan, 

  • Pada epidermis atau lapisan kulit paling luar, berguna untuk memperbaiki tekstur kulit (soft peel) dan mencerahkan kulit
  • Pada dermis, yaitu lapisan lebih dalam, dilakukan untuk medium depth skin tightening dan lifting.
  • Pada sub-dermis, untuk perawatan deep skin tightening, lifting serta mengatasi selulit,
  • Pada lapisan sub-cutaneous,  dilakukan untuk fat reduction.  Sesuai untuk Anda yang ingin melakukan body shaping

 Jadi dalam satu alat radiofrequency ini terdapat beberapa aplikator yang akan disesuaikan dengan target tersebut.

 

Face lift dan Body Shaping dengan Radio frequency

Dengan alat radio frequency kulit wajah yang kendor, akan ‘ditarik’ dengan cara menstimulasi otot pada area pipi dan dagu sehingga lebih kencang dan tampak lebih tirus. Sedangkan untuk mendapatkan bentuk badan yang ideal, radio frequency bekerja dengan cara mempercepat pembuangan cairan lemak secara alami.

 

Radio frequency dengan micro-needle

Radio frequency dengan micro-needle ini termasuk minimally invasive treatments. Micro-needle ini adalah jarum yang sangat halus untuk membuat “saluran” yang berguna untuk mengalirkan arus radio frequency ke lapisan kulit. Panjang dan ketebalan jarum yang teresedia sesuai dengan lapisan mana yang akan dituju. Treatment pada lapisan epidermis, berguna untuk memperbaiki tekstur kulit  sedangkan pada  lapisan dermis dilakukan untuk mendapatkan kulit lebih bervolume.

 

Berapa kali treatment yang dibutuhkan dengan radio frequency?

Perawatan awal dibutuhkan 2 minggu sekali selama 3 bulan, setelah itu treatment dilakukan kembali setiap bulan sekali. Perlu diingat, hasil pada setiap orang tentu berbeda-beda karena kondisi kulit berbeda.  Ada orang yang hanya 2 kali treatment sudah cukup terlihat hasilnya, namun ada juga yang membutuhkan 4 kali treatment baru benar-benar mendapatkan hasil yang diinginkan. 

Perawatan dengan menggunakan Radiofrequency ini downtime-nya sangat minimal, akan muncul sedikit kemerahan pada wajah yang akan hilang beberapa jam. 

Yang terpenting adalah selalu konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu mengenai ekpektasi Anda. Dokter akan melakukan penilaian apakah Anda boleh melakukan perawatan dengan radio frequency. 

 

Laser 

Teknologi laser menggunakan panjang gelombang tunggal. Panas yang dihasilkan dari sinar ini akan menyebabkan perlukaan pada lapisan kulit secara terkontrol, yang akan merangsang pembentukan sel kulit baru serta mendorong produksi kolagen dan elastin. Hasilnya keriput akan berkurang dan kulit kencang kembali.

 Selain untuk peremajaan kulit, laser juga digunakan untuk mengatasi beberapa keluhan kulit lainnya seperti menghilangkan bekas jerawat, telangiectasia atau lesi akibat pembuluh darah yang membesar, scars atau yang sedang marak sekarang ini adalah untuk melenyapkan tato.

 Prinsip kerja laser ditentukan dari panjang gelombang, durasi, ukuran spot dan fluence (energy yang dipancarkan per unit area)

 Durasi tembakan laser semakin cepat, maka akan semakin nyaman, semakin efektif serta efek samping minimal. Saat ini sudah ada teknologi picosecond laser yang bisa dijumpai di beberapa klinik kecantikan di Indonesia.

 Dalam dunia kecantikan juga dijumpai laser yang menggunakan teknologi fraksional laser, dimana sinar laser dipecah menjadi kecil-kecil sehingga akan meningkatkan presisi lesi yang menjadi target, resiko minimal tanpa mengganggu jaringan kulit yang normal.

 Tidak seperti radio frequency yang dapat dilakukan untuk semua warna kulit, penggunaan laser pada warna kulit type V dan VI ( kulit sangat gelap) dalam skala Fitzpatrick  akan membutuhkan pertimbangan khusus oleh dokter apakah aman atau tidak. 

 

Berapa kali treatment yang diperlukan dengan laser?  

Tergantung type laser yang digunakan, ablative dan non-ablative. Ablative artinya menghilangkan permukaan kulit pada lapisan epidermis. Lama penyembuhan memerlukan waktu 2-4 minggu. Treatment dengan type laser ini hanya membutuhkan satu kali treatment dengan hasil yang akan bertahan untuk beberapa tahun.  Contohnya adalah laser CO2 dan Erbium.

 Sedangkan laser non-ablative targetnya adalah vascular yang akan mendorong produksi kolagen tanpa mengganggu epidermis. Efek sampingnya laser ini minimal. Tidak seperti laser ablative, prosedur peremajaan kulit dengan laser non ablative ini memerlukan treatment lebih banyak hingga 6 kali treatment. Contohnya adalah dengan Nd-Yag laser.

 Jangan kawatir, sebelum dilakukan, biasanya akan diberikan anastesi lokal terlebih dahulu agak tidak terasa sakit.

Siapakah yang memenuhi syarat untuk perawatan dengan laser?

 Tentu yang harus dilakukan adalah konsultasi dengan dokter yang berpengalaman dengan laser. Dokter akan menilai apakah Anda layak untuk menjalani perawatan ini atau tidak.  Dokter akan mendiskusikan dan menjelaskan kepada Anda, cara kerja, berapa kali pengulangan perawatan yang mungkin diperlukan untuk mencapai hasil yang Anda harapkan.

  

Ultrasound 

Ultrasound adalah prosedur non-invasive peremajaan kulit mengunakan gelombang suara yang menghasilkan panas untuk merangsang pembentukan kolagen baru. Sehingga akan memberikan efek lifting pada kulit. Saat ini popular yang digunakan adalah HIFU ( High Intensity Focused Ultrasound).

 Gelombang ultrasound ini dapat menembus ke kedalaman kulit bahkan hingga 5 mm di antara lapisan dermal dan SMAS ( superficial musculoaponeurotic system). Untuk treatment awal, dilakukan 2-3 kali dalam sebulan. Dan selanjutnya untuk hasil yang maksimal diperlukan perawatan kembali selama 2-3 bulan treatment. 

HIFU dapat mengilangkan keriput pada area sekita mata, mengencangkan kulit pada dagu (double chin), serta leher. Untuk Anda yang ingin wajah tampak lebih tirus juga bisa melakukan perawatan dengan HIFU ini. 

 

Intense Pulsed Light (IPL) 

Satu alat lainnya yang berbasis energi adalah IPL atau Intense Pulsed Light. Berbeda dengan laser, IPL menggunakan range panjang gelombang (polikromatik) sedangkan laser fokus pada satu panjang gelombang . Selain itu, IPL sudut sinarnya  lebar, sedangkan laser sinarnya fokus.

IPL memiliki kegunaan yang cukup luas namun kinerjanya tidak sebaik laser. Misalnya pada perawatan jerawat. IPL hanya membunuh P-Acne (Propionibacterium acnes, penyebab jerawat) namun tidak dapat mengurangi sebum. Sedangkan laser, tidak hanya membunuh P-Acnes namun juga dapat mengurangi kelenjar sebum. Dalam hal peremajaan kulit pun, IPL penetrasinya sangat dangkal dan superficial, sedangkan laser peremajaan kulit lebih baik karena penetasinya lebih dalam.

IPL digunakan untuk untuk mengurangi kerut, spots, menghilangkan rambut yang tidak diinginkan, jerawat, memperbaiki  warna kulit yang tidak merata serta  tekstur kulit. Jika Anda memiliki budget yang terbatas, IPL bisa menjadi pilihan.

“No pain no beauty”

Katanya,  untuk cantik kok sakit yah. Yah, memang butuh pengorbanan sedikit sih. Dari beberapa alternative prosedur peremajaan kulit di atas, jika dikelompokkan berdasar nyali dan budget,  saya menyimpulkan bahwa 

  1. Sakit, cepat terlihat hasilnya, hasilnya bertahan lama, dan biaya lebih mahal
  2. Tidak sakit, hasilnya butuh waktu lebih lama, butuh beberapa kali treatment,  biaya lebih murah.

Nah, Anda pilih yang mana?

One thought on “Mengenal Radio Frequency, Laser, dan Ultrasound untuk Meremajakan Kulit

Leave a Reply

error: Content is protected !!